Anak Pertama
Assalamualaikum sahabat, semoga jiwa yang tentram selalu
membersamai kalian J
Kali ini mau membahas mengenai serba-serbi suka duka menjadi
anak pertama, Ya of course aku sendiri adalah anak pertama dari tiga
bersaudara. So, bagi kalian yang ngerasa punya nasib sama yuk kita sharing!
Suka-nya menjadi anak pertama:
1.
Mendapat limpahan kasih sayang
Sadar ngga sih guys kalau diantara
saudara-saudara yang lain, kita yang paling banyak dapat kasih sayang dari
ortu? Of course, dari kita bayi netek-netek sampai segede gini kita selalu di
sayang dan diperhatikan oleh kedua ortu kita. Jika kasih sayang dikalkulasi dalam
hitungan tahun, hari maupun jam, tentu kita yang paling banyak dapatnya kan J. So always bersyukur
atas takdir anak pertama yang Tuhan berikan kepada kita. Karna bagiku sih kasih
sayang itu segalanya deh di dunia ini. Kasih sayang dari siapa aja, kedua orang
tua, keluarga terdekat, orang-orang terdekat, sahabat, maupun doi *eh* wkwk.
2.
Bangga menjadi yang ter-tua
Yang tua yang dihormati. Tapi kalau aku sendiri
ngga mau ya di tua-kan, muka masih unyu’-unyu’ gini kok hehe. Tapi willy-nilly
aku tetap harus tampil seperti orang tua di depan dua adikku itu. Otomatis
sebagai yang ter-tua kita harus bisa memberikan contoh yang baik, tidak hanya
memposisikan diri sebagai yang ter-tua yang gila hormat tapi juga sebagai
teladan. Karena kurang lebih sedikit banyak kita akan dijadikan panutan oleh
adik kita terutama dalam bersikap. So, berikan contoh sikap yang baik dan penuh
kasih sayang terhadap sesama ya guys J
3.
Di prioritaskan
Ya tentu, kalau ayah aku sih bilang “Ayah
akan mengusahakan yang terbaik untuk kamu, jika di masa mendatang kamu sudah
menjadi yang terbaik, bantulah adik-adikmu menjadi lebih baik!”. Atau kalian
juga pernah dapat wejangan kayak gitu guys?. Entah itu adalah amanah atau
malapetaka, diterima sajalah haha. Jadi baik dari sisi akomodasi, pendidikan
maupun financial, kita pasti yang paling di prioritaskan. Tentunya kita harus
dapat memanfaatkan dan memanagement dengan baik asset ini ya guys. Karena tanpa
disadari kita sebagai anak pertama adalah yang paling banyak menyerap rejeki
kedua ortu. Sebagai rasa terima kasih minimal jangan jadi anak manja yang
dikit-dikit minta orang tua apalagi menuntut ini itu. Orang tua udah kasih kita
lebih-lebih loh dibanding adik-adik kita J
Duka-nya:
Ngeri ya kalau di bilang duka, anggap aja sisi lain sebagai
bahan intropeksi diri sebagai anak pertama hehe
1.
Punya tanggung jawab lebih
Sebenarnya ngga ada yang nyuruh kita bertanggung
jawab sih. Memang kita salah apa? Haha. Karena setiap manusia akan dimintai
pertanggung jawaban atas dirinya masing-masing kelak di hadapan Tuhan-Nya. Jadi
sebaiknya sebelum merasa bertanggung jawab atas diri orang lain, kita harus
bertanggung jawab terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Percaya deh kalau
rejeki itu ngga akan kemana dan ketuker hehe. Aku pribadi pernah sih ngerasa
kalau tanggung jawabku besar terhadap keluarga. Harus bisa gantiin posisi ayah
kelak sebagai tulang punggung, harus bisa belikan rumah gede buat mama, harus
bisa bantu akomodasi dan financial untuk pendidikan adek hmm *adek lelah bang
beban hidup terlalu berat* haha. Well terlepas dari itu, apa sih tujuan kita
rela berkorban melakukan itu semua? Untuk kebahagiaan mereka kan? Guys, bahagia
itu ngga selalu yang berbau duniawi dan kawan-kawannya, Inget masih ada
kehidupan akhirat kok di masa mendatang, ini ngga kekal. Seperti yang aku
bilang tadi, rejeki ngga akan kemana so ngga usah merasa terbebani gitu. Kita
jalani aja hidup di dunia ini, berusaha dan berdoa atas kebahagiaan, kesehatan,
dan anugerah keluarga kita. InsyaAllah apa yang menjadi berat diringankan, apa
yang menjadi sulit dimudahkan J
2.
Harus mandiri dan kuat
Jadi guys bisa mandiri (mandi sendiri) aja
ngga cukup bagi kita sebagai anak pertama wkwk. Kita harus kuat menghadapi
cobaan maupun nikmat yang ditimpakan kepada kita. Saat kita menginjak masa
remaja, ini adalah masa yang rentan bagi manusia, masanya manusia mencari jati
diri, mencari pembenaran, salah-salah kita akan mencari jurang sebagai tempat
peristirahatan terakhir. Ngeri kan? Hehe. Pasti akan datang terpaan dari arah
mana saja yang menempa. Termasuk terpaan pertanyaan yang bertubi-tubi, Kapan
wisuda? Kerja dimana? Penghasilannya berapa? Kapan nikah? Calonnya yang mana? *horror*.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut pastilah yang pertama ditanyakan kerabat
terdekat ketika bersilaturrahmi. Itu hal yang lumrah guys, kita aja yang baper
haha jadi ngga usah diambil hati terlalu mendalam. Cukup difikir dan diresapi
sejenak lalu terus bergerak. Itu baru pertanyaan loh belum kejadian real di
lapangan nanti kayak gimana. Well semua butuh proses, mereka yang menanyaimu
hal itupun juga pernah berada di posisimu kok. Jadi ngga usah cemas dan
khawatir. Rejeki, jodoh, dan maut telah Tuhan tentukan J
Gini aja sih kalau dari aku yang merupakan anak usia 20an hehe. Bukan maksud menggurui atau memberi nasehat, karena akupun juga masih belajar dan instropeksi diri bagaimana sebaiknya menjadi anak pertama yang baik di mata manusia dan di mata Allah :)
Semoga bermanfaat sebagai bahan pengingat diri. Karna sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat dan saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
Semoga bermanfaat sebagai bahan pengingat diri. Karna sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat dan saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
Wassalamualaikum sahabat.
Komentar
Posting Komentar