Langsung ke konten utama

Postingan

ZONA WAKTU, ketika raga dan jiwa tak lagi menyatu

Ini bukan tentang kematian bukan juga tentang sakaratul maut, Tak sebegitu mencekam seperti judul yang tertera, Mungkin judul tersebut bisa berubah nantinya, Aku memang tak pandai menulis pun tak pandai mengungkap isi hati, Memilih untuk diam dan bergumam dalam hati adalah caraku menjaga hati-hati disekitarku, Hingga aku menyadari bahwa tak selamanya diam itu baik, Terkadang harus terucapkan apa yang menjadi unek-unek dalam diri ini sepahit apapun itu, Sama seperti yang lain, aku tak sempurna, Aku tak sanggup memendam dan menanggungnya sendiri, Aku takut meluka yang lain , Aku terlalu takut mengecewa yang lain dengan perkataan “tidak” ku, Inilah kisahku, Aku pernah ada dan merasa disuatu waktu yang itu lebih buruk dari jaman jahiliyah, lebih mencekam, menakutkan. Sekali di sepanjang ¼ abad hidupku di dunia ini. Itulah masa tersulit dalam hidupku. Aku berusaha keluar dari zona waktu itu. Namun semakin ku mencoba keluar semakin terperosok lebih dalam lagi.
Postingan terbaru

The First Daughter

Anak Pertama Assalamualaikum sahabat, semoga jiwa yang tentram selalu membersamai kalian J Kali ini mau membahas mengenai serba-serbi suka duka menjadi anak pertama, Ya of course aku sendiri adalah anak pertama dari tiga bersaudara. So, bagi kalian yang ngerasa punya nasib sama yuk kita sharing! Suka-nya menjadi anak pertama: 1.        Mendapat limpahan kasih sayang Sadar ngga sih guys kalau diantara saudara-saudara yang lain, kita yang paling banyak dapat kasih sayang dari ortu? Of course, dari kita bayi netek-netek sampai segede gini kita selalu di sayang dan diperhatikan oleh kedua ortu kita. Jika kasih sayang dikalkulasi dalam hitungan tahun, hari maupun jam, tentu kita yang paling banyak dapatnya kan J . So always bersyukur atas takdir anak pertama yang Tuhan berikan kepada kita. Karna bagiku sih kasih sayang itu segalanya deh di dunia ini. Kasih sayang dari siapa aja, kedua orang tua, keluarga terdekat, orang-orang terdekat, sahabat, maupun doi *eh* wkwk.

My Melow's Side

Sebenarnya ini bukan tentang kehadiranmu, bukan itu. Karena aku tahu bahwa segala sesuatu telah dijadikan berpasang-pasangan, dan kehadiranmu adalah sesuatu yang pasti terjadi, dan kali ini adalah waktu kehadiranmu, aku sangat tahu itu. Kau tahu, rasanya seperti kemarau gersang yang tiba-tiba hilang berganti angin. Kau dulu tiada untukku dan nantinya juga akan kembali tiada. Aku tahu bahwa bersamaku pandanganmu tak lagi bebas, bersamaku langkahmu akan terasa berat, aku tahu itu. Aku tidak bisa berjanji untuk menjadi istri yang baik. Tapi aku berjanji akan selalu mendampingimu, kemanapun langkahmu kau tuju. Pada sujudku kali ini, aku selipkan salam pengharapan panjang, pada pengharapanku kepadamu, pada ketabahanku menantimu, pada masa depanku bersamamu meski nanti akan menjadi kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh ya Rabb, tapi rasanya terlalu indah nikmat yang telah Engkau berikan ini. Sepenggal puisi ini, tidak aku persembahkan untukmu. Tapi

Dapur Uyut

Cooking everywhere with love Do you know what is Dapur Uyut? Selayaknya dapur pada umumnya, dapur uyut adalah tempat kami para kaum hawa berkreasi, menumpahkan perasaan lewat masakan. Dapur uyut di inisiasi oleh kami para wanita pencari ilmu bermanfaat yang pantang menyerah merantau di tanah orang lain (read: anak kos). Ya, bagi kalian anak kos yang sedang kebingungan dengan menu makan anda hari ini. Chek this out our menu, hopefully it can make your reference for your daily eating ;). First, we want to introduce ourselves, para kru dapur uyut, taraaaa From left to right- Resti (Tangerang), Me (Madura), Rita (Makasar-kasian nyempil haha), Eka (Padang), Lusi (Bojonegoro). Iya kami para wanita perantau tangguh :) Next, Let’s go to our menus: 1.        Mie telur cepluk Makanan yang satu ini bagai amunisi utama bagi anak kos. Ya jangan ngaku anak kos kalau gak punya stok mie di kamar kos kalian, hehe. Namun mengkonsumsinya jangan setiap hari ya gengs. Agar mie m

My schoolar

Why I have to get a higher education for Master degree? For what’s? (The sweetest moment of my Graduation Bachelor Degree on March 15, 2015) Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam Ya Allah Engkau yang Maha Agung yang bersemayam di atas ‘Arsy, terimakasih ya Allah atas nikmat, rejeki, dan petunjuk yang selalu Engkau berikan kepadaku. Terimakasih telah menganugerahkan Ayah dan Ibu yang siap menjagaku setiap saat di dunia-Mu ini, melindungi dari setiap gempuran bertubi-tubi yang aku alami, dan mengusahakan apapun yang aku inginkan dan aku butuhkan. Teruntuk Ayah dan Ibu yang doanya selalu dijawab oleh Allah… Kesuksesan yang aku alami sampai detik ini tidak lain berkat doa dan usaha yang Ayah dan Ibu lakukan. Tiada henti-hentinya berucap syukur kepada-Mu ya Allah… Saya ingin berbagi sedikit catatan dari cerita kilas balik kesuksesan yang sudah saya alami. Kesuksesan yang saya alami hingga saat ini belum ada apa-apanya dengan kesuksesan

Tulpi

Di Pagi hari yang cerah, Teman : Hai Dev, kamu sudah kerjakan tugas dari Professor Han? Aku      : Sudah dong Teman : Wah bisa diskusi sebentar, mungkin kita bisa duduk di situ ( berlari menuju kursi di taman ) Teman : Oh God semalam hujan ya, jadi semua kursi pada basah, andai aja kursi di taman ini bisa dibolak-balik atau dilipat, ngga basah kan jadinya, huft Aku      : Iya seperti kursi Tulpi di Holland Teman : Apa itu kursi Tulpi? Aku      : Loh kamu belum tau ya, coba kamu lihat gambar ini ( sambil membuka galeri handphone ) Ya kurang lebih begitulah percakapan singkat aku dengan temanku di lingkungan kampus sesaat sebelum kelas pagi dimulai. Kursi Tulpi begitu dinamakan, sebuah produk kreatif industri yang diciptakan oleh perusahaan desain produk di Nieuwegein, Belanda. Tidak seperti kursi pada biasanya, kursi ini didesain unik untuk dapat membuka, mengatup, dan dapat berputar 360 ᵒ sehingga menarik perhatian orang yang melihatnya dan dapat diletakk

Sepeda

Pernahkah kamu mengalami stres yang berkepanjanagan di tengah jalan raya dan di bawah teriknya sinar matahari?  Pasti deh kejebak macet, lampu lalu lintas yang tak kunjung menghijau atau menunggu di depan lintasan kereta api yang tak kunjung melintas. Hal tersebut pasti sering kita alami, khususnya bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda motor. Panas, gerah, polusi udara, sesak nafas identik sering kita rasakan. Harus siap-siap pakai jaket tertutup, sarung tangan, kaos kaki, dan masker setebal bantal, biar gak sampai ke hidung polusinya. Ya polusi yang disebabkan karena emisi kendaraan bermotor pastinya. Meskipun sadar akan hal ini, namun warga Indonesia tetap berlomba-lomba untuk menggunakan kendaraan bermotor pribadi ketika beraktifitas. Ya beginilah Indonesia J Berbicara masalah polusi selalu identik dengan pencemaran udara. Memang sih tidak sepenuhnya polusi udara itu disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor, bisa juga disebabkan oleh emisi pabrik atau pembakaran hutan s